granddedale.com – Kesepakatan Bersejarah
- Pengumuman resmi disampaikan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdoğan, saat menghadiri pameran Indo Defence 2025 di Jakarta: Turki akan mengekspor 48 unit jet tempur KAAN ke Indonesia, dengan integrasi teknologi lokal RI dalam proses produksinya.
- Kontrak ini merupakan ekspor pertama KAAN dan menunjukkan peningkatan serius dalam kerja sama pertahanan bilateral Indonesia–Turki.
- Pengiriman pertama dijadwalkan pada 2028, setelah rampung tahap produksi dan integrasi teknologi.
Sekilas Tentang Jet Tempur KAAN
- KAAN (TF-X/MMU) adalah prototipe jet tempur generasi ke-5 produksi Turkish Aerospace Industries (TAI), dilengkapi teknologi siluman, avionik canggih, dan sistem multirole.
- Melakukan penerbangan perdana pada 21 Februari 2024, menjangkau ketinggian 8.000 ft dan kecepatan 230 knots (~425 km/jam) selama 13 menit uji coba.
- Spesifikasinya mencakup dua mesin GE F110 (dengan opsi mesin turbofan lokal TEI), kecepatan maksimum Mach 1.8, jangkauan 1.100–3.000 km, dan plafond hingga 55.000 ft.
Manfaat Bagi Indonesia
- Modernisasi armada TNI AU
- KAAN akan memperbarui armada TNI AU yang kini terdiri dari berbagai versi F‑16, Hawk, dan Su‑27/30, meningkatkan interoperabilitas dan efektivitas udara.
- Transfer teknologi & produksi lokal
- Indonesia ditawari lisensi produksi bersama melalui PT Dirgantara Indonesia (PTDI) di Bandung, meningkatkan kemandirian industri pertahanan.
- Penguatan industri alutsista nasional
- Dukungan alih teknologi memberi peluang signifikan bagi PTDI untuk masuk panggung strategis di kawasan Asia‑Pasifik .
- Sinergi geopolitik
- Kesepakatan sejalan dengan percepatan kerja sama di bidang drone (Baykar) dan industri pertahanan lainnya antara kedua negara.
Tantangan & Kendala
- Biaya tinggi: estimasi harga sekitar US$100 juta per unit, sebanding dengan F‑35.
- Ketergantungan teknologi asing: varian awal mesin menggunakan GE F110; sementara mesin TEI masih dalam tahap pengembangan.
- Kapabilitas stealth: meski dirancang generasi ke‑5, kinerja layaknya F‑35/F‑22 perlu dibuktikan dalam pengujian lanjutan.
- Kesiapan anggaran: sebelumnya, Indonesia mengalami tantangan pendanaan proyek KF‑21 dan pembelian Rafale; anggaran pertahanan hanya sekitar 1% PDB.
Tahapan Pengiriman & Implementasi
- 2028–2029: target pengiriman 20 unit pertama untuk Turki; lalu, penyerahan ke Indonesia menyusul.
- Produksi lokal: proses manufaktur bersama di PTDI Bandung memungkinkan pengiriman selanjutnya lebih cepat .
- Integrasi sistem TNI: adaptasi pelatihan pilot, dukungan logistik, dan pemeliharaan menjadi bagian penting transisi teknologi.
Kesepakatan pembelian 48 jet tempur KAAN Turki menandai langkah strategis modernisasi TNI AU yang tidak hanya mengincar kapabilitas udara canggih, tetapi juga memperkuat kedaulatan industri alutsista Indonesia Website. Meski menawarkan transfer teknologi dan kemitraan produksi bersama, keberhasilan implementasi sangat tergantung pada kesiapan anggaran, pengembangan mesin lokal, dan kesiapan sumber daya manusia.